Kecoa merupakan serangga yang sering ditemukan hidup di dalam rumah, restoran, hotel, rumah sakit, gudang, perkantoran, dan lain-lain. Serangga ini sangat dekat kehidupannya dengan manusia, mereka menyukai tempat yang hangat, lembab, dan banyak terdapat ,makanan. Aktif pada malam hari di dapur, tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-saluran air kotor. Umumnya mereka menghindari cahaya, senang bersembunyi di tempat gelap. Serangga ini menggangu karena mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap.
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 spesies kecoa, 3 spesies yang umumnya terdapat di lingkungan kita yaitu, Periplaneta Americana (kecoa amerika), Blattella Germanica (kecoa jerman), Blattella Orientalis (oriental kecoa). Kecoa jerman merupakan tipe kecoa yang paling banyak memproduksi telur, siklus hidupnya singkat, kemampuan untuk bertahan hidup tinggi serta paling mudah beradaptasi terhadap habitatnya. Selain daya reproduksinya yang tinggi kecoa jerman juga sangat resisten terhadap pestisida.
Umumnya pengendalian kecoa dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Penggunaan insektisida memang memiliki beberapa keuntungan seperti kemudahan dalam mengoperasikanya, efektifitas yang tinggi, daya kerja yang cepat, dan dapat digunakan setiap waktu. Namun penggunaan insektisida yang tidak tepat dan berlebih secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya resistensi pada serangga terhadap insektisida tersebut. Selain itu juga, insektisida akan meninggalkan residu yang dapat mengkontaminasi organisme lain serta lingkungan sekitarnya.
Pengendalian kecoa umumnya kurang berhasil. Hal ini disebabkan teknologi jasa pengendalian hama kebanyakan dilakukan dengan cara mengandalkan spraying, fogging dan ULV pada setiap pengendaliannya. Teknik konvensional ini jangkauannya sangat terbatas, dan hanya membunuh yang terkena, tidak menjangkau ke sarangnya. Metode ini juga menimbulkan kerugian diantaranya adalah : Mengganggu aktifitas kerja, Harus dilaksanakan di luar jam kerja / malam hari, Penggunaan racun yang terus-menerus sehingga mengakibatkan kekebalan pada hama sasaran dan tidak baik terhadap lingkungan. Pada area sensitif seperti kitchen, tempat penyimpanan makanan, alat komputer dan elektronik sangat beresiko dengan penyemprotan insektisida. Oleh karena itu dibutuhkan solusi baru untuk pengendalian kecoa.
Dewasa ini, telah di temukan solusi efektif mengendalikan kecoa, yaitu pengendalian dengan system umpan. Pengendalian hama kecoa dengan menggunakan umpan akan membuat kecoa mengalami kerusakan sistem metabolismenya, tidak dapat mencerna makanan, sakit kemudian mati lemas di sarangnya.
Aplikasi umpan yaitu pada seluruh sela-sela dan retakan pada tembok, kitchen, lemari, meja, lantai dan tempat-tempat lain yang diduga atau telah menjadi sarang dan tempat istirahat kecoa. Setelah umpan di makan oleh kecoa maka akan menimbulkan efek pada jaringan perut kecoa dan kecoa akan mengalami diare kemudian kecoa mati. Efek domino akan timbul karena Sifat dari kecoa adalah kanibal sehingga kecoa yang sakit atau mati akan dimakan oleh kecoa lainya.
Pengendalian kecoa dengan menggunakan system umpan mempunya beberapa kelebihan, yaitu: Tidak menggunakan pestisida cair yang kurang friendly pada food area, Tidak menggunakan spraying, pengkabutan (ULV), atau pengasapan (fogging), jadi tidak perlu waktu khusus dan tidak mengganggu aktivitas. Tidak beresidu, tidak berbau, tidak becek dan tidak menimbulkan polusi udara pada ruangan.
Selain dari pada itu, masih banyak lagi cara pengendalian kecoa yang efektif dan ramah lingkungan. Salah satunya seperti yang telah kami ulas dalam artikel menghilangkan kecoa di rumah.
Namun demikian, sekalipun anda telah menyewa jasa pengendalian hama, keberhasilan pengendalian kecoa khususnya untuk jangka panjang tetap akan lebih mudah dicapai apabila pemilik area berusaha untuk selalu menjaga sanitasi dan higienitas lingkungannya, seperti yang telah kami sampaikan juga dalam artikel Sanitasi dalam Pengendalian Hama.
Semoga Bermanfaat
Tim insekta