Menghilangkan Kecoa di Rumah

kecoa

Menurut para ahli sejarah binatang, kecoa sudah ada semenjak 320 juta tahun yang lalu. Mereka lebih dahulu hadir sebelum dinosaurus yang diyakini muncul 250 juta tahun yang lalu. Seperti binatang lainnya, mereka mengalami evolusi sampai memiliki bentuk sekarang ini.

Mereka memilih untuk hidup di tempat-tempat lembab, seperti pembuangan sampah, di belakang lemari, di kitchen sheet, bahkan di bawah tempat tidur!
Kehadirannya di lingkungan kita bukanlah sesuatu yang diharapkan tentunya. Mereka banyak, tapi tidak dapat dimakan hehe. Coba kalau dapat dimakan, tentunya kelaparan tidak pernah ada di Negara kita. Lagi pula siapa juga yang mau makan kecoa. Yang ada kita membencinya, menghindarinya, bahkan ada yang takut padanya. Saya mengenal beberapa orang yang berpostur besar dan macho, pemberani, bijak, tapi takut dengan kecoa. Sangat menggelikan melihat tingkah mereka ketika melihat kecoa, haha.

Kenapa kecoa dibenci ya..?

Entah bagaimana, setiap kita melihat kecoa kita merasa jijik..!. Mungkin karena kita mengetahui di mana mereka hidup. Yang pasti mereka harus dienyahkan! Pembunuhan kecoa memang bukan saja karena alasan jijik, tapi juga alasan kesehatan. Kecoa merupakan hewan yang beresiko tinggi untuk membawa sumber penyakit di dalam rumah, mereka bisa membawa berbagai macam penyakit diantaranya penyakit serius seperti disentri, dan salmonella. Selain itu, Kotoran dari kecoa dapat menyebabkan penyakit asma. Selain itu juga, serangga ini dapat memproduksi bau busuk yang pastinya akan mencemari makanan dan barang-barang lain yang ada di rumah. Jika tidak ada pengendalian hama kecoa maka akan menimbulkan resiko lebih parah lagi di rumah dengan anak-anak dan seluruh penghuni rumah.

Fakta kekotoran kecoa: Makanan kesukaan kecoa adalah sampah atau sisa makanan, yaitu makanan-makan basi yang tentunya banyak bakteri dan virus. Mereka mencicipi makanan mereka dengan kaki-kakinya. Dengan kaki-kaki itu pula mereka berjalan-jalan di atas lantai. Hiii.., dapat dibayangkan betapa joroknya bekas langkah para kecoa.

Jika Anda mendapatkan sebuah kecoa di rumah Anda, maka Anda boleh tidak tenang karena berarti dia punya banyak teman. Kecoa selalu hidup berkelompok. Saat berjalan, mereka meninggalkan jejak (feromon) yang dapat dikenali oleh kecoa lain sehingga tidak akan pernah ada kecoa yang nyasar. Ini memastikan kecoa untuk terus hidup bersama, mendapatkan makan, dan tentu saja berkembangbiak. Perlu anda ketahui, kecoa merupakan serangga yang cepat perkembangbiakannya. Telur kecoa dilindungi oleh sejenis kapsul yang disebut ootheca. Pada setiap kapsulnya bisa terdapat 32 butir telur (32 calon kecoa baru).

Tapi mengenyahkan kecoa bukan perkara gampang. Menyambit dengan sandal atau sepatu jelas bukan solusi. Paling dia hanya lari sebentar. Kita bukan ingin mengusirnya, tapi mengakhiri hidup mereka! Yang sering kita lakukan adalah menguber-uber kecoa begitu ada satu yang terlihat. Begitu mendekat, tanpa menunggu lama langsung diinjak!

Kecoa sangat lincah. Butuh beberapa kali injakan sebelum akhirnya kecoa tewas. Di samping itu, perasaan jijik membayangkan rupa kecoa terinjak dan mengeluarkan cairan dari dalam tubuhnya membuat kita sering menginjak dengan tidak sepenuh hati. Ini merupakan salah satu sebab kenapa injakan kita sering meleset. Namun, dilempar dengan sendal atau dipukul dengan kayu pun, kecoa tetap susah dibunuh. Mereka sungguh lincah, dapat menghindar dengan tepat seakan-akan tahu dari mana serangan akan datang.

Cara yang dapat kita lakukan sendiri dalam pengendalian hama kecoa di rumah adalah menjauhkan mereka dari makanan dan air dengan menyimpan makanan di dalam tempat yang tertutup dengan kantong plastik, dengan membersihkan tumpahan makanan dan minuman sesegera mungkin, dan jangan membiarkan adanya air yang tergenang pada ember dan pada cucian piring-piring. Terdapat pengendalian hama kecoa yang lain, yaitu dengan cara menutup jalan masuk kecoa-kecoa tersebut, misalnya menutup celah-celah di bawah pintu dan sekitar pipa yang berhubungan dengan area luar rumah.

Salam Power
Tim Insekta

Rate this post
Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Replay